Newcastle – Konflik antara penyerang andalan Alexander Isak dan Newcastle United semakin memanas di tengah spekulasi transfer ke Liverpool. Ketegangan memuncak setelah Isak memilih untuk tidak bergabung kembali dengan tim dan berlatih secara terpisah, sebuah langkah yang diyakini sebagai upaya untuk memaksakan kepindahannya.
Baca Juga : Belum Cetak Gol di BRI Super League, Rafael Struick Tetap Dapat Dukungan Penuh dari Pelatih Dewa United
Isak Absen dan Tuding Newcastle Ingkar Janji
Drama ini bermula ketika Isak secara mengejutkan absen dari acara PFA Awards. Tak lama setelahnya, ia mengeluarkan pernyataan publik yang menuduh Newcastle melanggar janji yang pernah diberikan kepadanya. Situasi ini membuat hubungan antara pemain dan klub berada di titik terendah. Newcastle merespons dengan pernyataan tegas bahwa Isak tetap diterima, namun mereka tidak akan mengabaikan kepentingan klub. Mereka juga menegaskan bahwa “kondisi penjualan” Isak tidak mudah dipenuhi.
Manajer Newcastle, Eddie Howe, mengakui bahwa ia ingin Isak kembali ke tim, tetapi ia juga memahami posisi klub. “Dia terikat kontrak dengan kami. Dia pemain kami. Keinginan saya adalah dia bisa bermain pada Senin, sayangnya itu tidak terjadi. Tetapi saya 100 persen ingin dia kembali mengenakan seragam Newcastle,” kata Howe. Ia juga menyayangkan langkah Isak yang memilih untuk menyampaikan kekecewaannya secara publik, seraya menambahkan bahwa hal seperti itu seharusnya diselesaikan secara internal.
Liverpool Naikkan Tawaran, Newcastle Pasang Harga Tinggi
Di tengah gejolak ini, Liverpool dilaporkan tidak tinggal diam. Menurut laporan dari Dean Jones, Liverpool kini sedang menyiapkan tawaran kedua dengan nilai yang lebih besar, berkisar antara £120 juta hingga £130 juta. Meskipun angka ini terbilang fantastis, tawaran tersebut masih di bawah valuasi Newcastle yang mencapai £150 juta.
Jika tawaran kedua ini terealisasi, hal tersebut akan menjadi sinyal kuat keseriusan Liverpool untuk mendatangkan striker baru sebelum bursa transfer ditutup. Sementara itu, Newcastle tetap berpegang teguh pada nilai yang mereka tetapkan, menolak untuk menjual salah satu aset terpenting mereka dengan harga yang dianggap terlalu rendah.
Sikap tegas Newcastle dan ambisi Liverpool membuat drama transfer ini diprediksi akan terus berlanjut hingga detik-detik akhir jendela transfer.