Kunci Ilmiah di Balik Ketahanan Pedri: Barcelona Ubah Manajemen Kebugaran Berdasarkan Genetik Otot
Liga Spanyol

Kunci Ilmiah di Balik Ketahanan Pedri: Barcelona Ubah Manajemen Kebugaran Berdasarkan Genetik Otot

Di tengah badai cedera yang menerpa skuad Barcelona dalam beberapa pekan terakhir, hanya ada satu nama yang tampil konsisten tanpa henti: gelandang ajaib, Pedri. Pemain muda asal Spanyol ini telah mencatatkan 14 penampilan untuk klub dan negaranya musim ini, mengumpulkan total 1.166 menit bermain.

Baca Juga : ANAKANGSA Judi Slot Online: Dunia Hiburan Digital dengan Sensasi Keberuntungan Modern

Volume pertandingan yang masif ini sempat menimbulkan kekhawatiran klasik bahwa Pedri akan menjadi korban berikutnya dari kelelahan otot, mengingat riwayatnya yang rentan cedera di awal kariernya. Namun, laporan terbaru dari media Spanyol, Marca, mengungkap sebuah rahasia ilmiah yang menjelaskan mengapa Barcelona justru menolak untuk mengistirahatkannya secara total.

Hasil Studi Genetik: Istirahat Justru Berdampak Negatif

Keputusan Barcelona untuk terus memainkan Pedri ternyata didasari oleh temuan ilmiah yang sangat personal. Menurut laporan tersebut, Pedri menjalani studi genetik ekstensif terhadap ototnya yang dilakukan di laboratorium spesialis di Amerika Serikat musim lalu.

Hasil analisis genetik tersebut memberikan kesimpulan yang mengejutkan: Pedri perlu beraktivitas setiap hari. Istirahat yang terlalu lama, atau rotasi yang berlebihan, justru terbukti dapat berdampak negatif pada kondisi fisiknya dan berpotensi meningkatkan risiko cedera.

Temuan unik ini secara fundamental mengubah pendekatan Barcelona dalam mengelola kebugaran sang pemain. Sejak saat itu, Pedri hampir selalu dipertimbangkan untuk bermain di setiap laga, baik di kompetisi domestik maupun Eropa, dengan fokus beralih pada pemulihan yang aktif dan latihan kekuatan yang terpersonalisasi. Pelatih fisik kenamaan, Julio Tous, bahkan merancang program latihan kekuatan harian khusus yang dilakukan Pedri di rumahnya.

Pendekatan canggih ini, yang memadukan ilmu olahraga (Sportomics) dan genetika, telah berhasil “menyelamatkan” Pedri, yang kini telah menghindari masalah otot yang mengganggunya pada musim-musim sebelumnya.

Tantangan Hansi Flick Pasca-Jeda Internasional

Meskipun Pedri menunjukkan ketahanan fisik yang luar biasa, Barcelona secara tim sedang berada di bawah tekanan besar. Mereka memasuki jeda internasional Oktober setelah menderita dua kekalahan beruntun yang memicu alarm. Dalam rentang lima hari yang brutal, Blaugrana tumbang dari PSG di Liga Champions dan dihajar Sevilla dengan skor telak 4-1 di La Liga, membuat mereka kehilangan posisi puncak klasemen sementara.

Dua hasil buruk tersebut menjadi pengingat bagi pelatih Hansi Flick bahwa tim juara treble musim lalu masih menghadapi masalah mendasar dalam konsistensi, terutama di lini pertahanan dan kreativitas tanpa kehadiran gelandang inti lainnya.

Namun, dengan waktu dua minggu untuk evaluasi dan pemulihan, Flick diyakini telah menyiapkan solusi taktis untuk mengatasi persoalan yang ada. Barcelona kini harus segera bangkit dan mengembalikan stabilitas permainan sebelum menghadapi jadwal padat yang krusial, dimulai dengan menjamu rival regional, Girona, di Estadi Olímpic Lluís Companys.

Jika Flick mampu mengembalikan kepercayaan diri tim dan—yang terpenting—menjaga kebugaran skuadnya (termasuk beberapa pemain kunci yang diperkirakan pulih setelah jeda), Barcelona dapat kembali ke jalur kemenangan. Dalam skenario ini, Pedri, sang gelandang yang secara harfiah “tidak bisa berhenti” karena tuntutan genetik ototnya, akan menjadi jantung permainan dan motor utama kebangkitan El Barca.