Mengapa Manchester City Lambat Panas di Awal Musim? Ini Rahasia Strategi Pep Guardiola
Liga Inggris

Mengapa Manchester City Lambat Panas di Awal Musim? Ini Rahasia Strategi Pep Guardiola

Kekalahan 0-2 dari Tottenham Hotspur di pekan kedua Premier League musim ini memicu pertanyaan besar tentang performa Manchester City. Tim asuhan Pep Guardiola tampak lesu dan belum menemukan ritme terbaiknya. Namun, bagi sebagian pihak, kondisi ini bukanlah hal yang mengejutkan. Justru, ini adalah bagian dari strategi jangka panjang The Citizens.

Baca Juga : Tanpa Rafael Leao, Lini Serang AC Milan Hadapi Ujian Berat Jelang Laga Kontra Lecce

Pramusim Singkat, Istirahat Panjang
Manchester City memiliki jadwal pramusim yang sangat singkat, hanya 19 hari. Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan musim lalu yang mencapai 34 hari. Keputusan ini diambil karena jadwal musim 2023/2024 yang sangat padat, termasuk partisipasi mereka di Piala Dunia Antarklub dengan total 61 pertandingan.

Manajemen klub memilih untuk memprioritaskan pemulihan fisik dan mental pemain. Setelah menjalani tur pramusim di Amerika Serikat, para pemain diberi libur selama 26 hari. Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. Tim medis dan pelatih kebugaran City memahami bahwa istirahat yang cukup adalah kunci untuk menghindari cedera dan menjaga performa di musim yang panjang.

Strategi Jangka Panjang yang Teruji
Keputusan ini didasari oleh pemahaman ilmiah tentang pemulihan atlet. Aturan FIFA memang mewajibkan istirahat minimal tiga minggu, tetapi para ahli kebugaran menekankan bahwa minggu pertama istirahat digunakan tubuh untuk melawan kelelahan dan penyakit. Dengan demikian, waktu persiapan efektif yang dimiliki City sangatlah terbatas.

Guardiola dan timnya memilih pendekatan ini untuk memastikan para pemain berada di puncak performa mereka pada bulan-bulan krusial, seperti saat perebutan gelar Premier League dan babak gugur Liga Champions. Alih-alih memaksakan diri tampil prima di awal musim, mereka rela mengorbankan beberapa hasil demi mencapai tujuan yang lebih besar.

Dengan strategi ini, Manchester City berharap dapat menghindari kelelahan di akhir musim dan kembali meraih gelar juara. Start yang kurang memuaskan ini hanyalah bagian dari rencana besar untuk menjadi tim yang paling konsisten dan dominan di panggung sepak bola Eropa.

Apakah strategi ini akan kembali berhasil seperti musim-musim sebelumnya? Kita tunggu saja perkembangannya.